Palestina, sebagai kota suci 3 agama samawi di dunia, Islam, Nasrani dan Yahudi, sejak abad pertengahan memang telah kenyang dengan sesuatu yang bernama perang. Agama Islam menempatkan Palestina sebagai kota suci ke-3 setelah Makkah dan Madinah dan tempat dibangunnya Masjid Al-Aqsha. Agama Nasrani menyucikan Palestina karena menurut kepercayaan mereka Yesus disalib di bukit Golgota yang berada di Palestina. Demikian juga terdapat Gereja Suci dan salib asli yang pernah menjadi saksi Perang Salib. Sedangkan masyarakat Yahudi menjadikan Palestina sebagai kota suci karena mereka percaya bahwa di Palestina (di bawah bangunan Masjid Al-Aqsha), adalah tempat kuil Nabi Sulaiman (Solomon Temple), dan mereka akan menjadikan Palestina sebagai ibukota negara Yahudi. Palestina mencapai kedamaian ketika pada Perang Salib III, umat Islam meraih kemenangan besar atas Tentara Salib di bawah pimpinan Shalahudin Al-Ayyubi, pemimpin umat Islam yang sangat termashur. Kala itu 3 agama (Islam, Nasrani dan Yahudi) dapat hidup berdampingan dengan damai.
Kini, pada akhir tahun 2008, seluruh umat manusia di muka bumi terhenyak ketika Israel menyerang Palestina melalui jalur Gaza. Apalagi pihak Israel mengatakan bahwa serangan yang telah menewaskan ratusan nyawa tersebut baru serangan tahap pertama. Masyarakat dunia, khususnya negara-negara Islam merasa sangat geram dengan ulah Israel tersebut. Bahkan kapal-kapal yang membawa obat-obatan dan bahan makanan pun secara brutal diserang oleh kapal-kapal Israel tanpa memberi isyarat terlebih dahulu!
Apakah mereka ingin balas dendam atas tindakan-tindakan pada mereka di masa lalu? Nazi dibawah perintah Adolf Hitler memusnahkan semua orang Yahudi di wilayah kekuasaan Jerman. Pasukan Salib membunuh semua orang Yahudi ketika mereka menduduki Palestina pada Perang Salib I. Mungkinkah atas dasar tersebut kini mereka menyerang Palestina? Mereka melupakan perlakuan mulia Umat Islam ketika Yahudi tak mempunyai tempat tinggal dan tak bisa beribadah, Shalahuddin mengizinkan mereka masuk ke Palestina, tinggal di sana dan beribadah sepuasnya.
Kita hanya bisa mengatakan bahwa Israel adalah orang-orang yang tak tahu terima kasih dan tak tahu balas budi.
Semoga saudara-saudara kita yang menjadi korban kebiadaban Israel mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Industri musik di negeri kita memang sangat luar biasa pesat, dan itu harus membuat negara tetangga kita, Malaysia melarang warganya agar mengurangi pemutaran-pemutaran atau penayangan-penayangan video klip musik-musik Indonesia, karena merugikan pemerintah Malaysia. Kita harus bangga dengan hal itu, karena di era 90-an, musik Malaysia pernah menguasai industri musik di Indonesia, dan kita telah membalikkan keadaan tersebut. Dari Exist hingga New Boys, pernah tercatat menguasai pikiran-pikiran anak-anak muda Indonesia. Akan tetapi, dilihat dari sisi yang lain, sebenarnya musik Indonesia sangatlah monoton, tidak berani mempunyai suatu gebrakan yang berarti, walaupun sebenarnya bisa dimaklumi karena musik yang laku di Indonesia adalah musik yang seperti ini, Pop, dan itulah yang menyebabkan label-label besar menolak musik yang menurut mereka (label,red) tidak memberikan keuntungan. Media-media komunikasi seperti televisi juga turut membuat musik itu sendiri berkemban menjadi lahan yang menjanjikan. Lihat saja, hampir semua Stasiun TV swasta mempunyai program acara khusus musik dan acara-acara musik tersebut menayangkan video-vidoe klip yan sama satu sama lain, dan mungkin sebagai perbedaan, mereka menempatkan video-video di chart-chart yang berbeda urutannya. MTV, sebagai pelopor acara musik di Indonesia, tampaknya juga terlalu mementingkan kepentingan industri dan kurang memperhatikan kualitas musik tersebut. Padahal sebagai pelopor, mereka harusnya dapat menayangkan semua jenis musik tanpa pandang bulu, dan akhirnya musik-musik yang sedikit lebih keras, entah itu musiknya ataupun liriknya, menjadi minoritas di Indonesia. Mungkin para penikmat musik di Indonesia kuran menyukai musik keras tersebut karena umumnya penampilan mereka agak menyimpang, seperti tatto yang menghiasi tubuh mereka, ataupun rambut gondrong. Akan tetapi, jika kita melihat tongkrongan para anggota PopBand di Indonesia, kebanyakan mereka mengenakan anting-anting, kadang-kadang tatto, dan beberapa rambut gondrong, akan tetapi dengan gaya yang kekinian, seperti direbonding, tapi mereka menyuguhkan lagu-lagu yang menye-menye, berbeda dengan tampilan mereka yang terkesan sangar..
Pada akhirnya, peran media menjadi faktor yang sangat penting untuk membuat musik disukai oleh pendengar, akan tetapi hendaknya mereka memberi porsi yang adil bagi musik-musik lain yang kurang disukai dan membuat dunia kita menjadi lebih berwarna dan kita bisa semakin bertambah referensi tentang musik, tidak melulu hanya musik slow bertema cinta....

Bumi benar-benar sampun sepuh, bahkan anak kecil pun tahu. Dan eksploitasi besar-besaran telah dilakukan oleh makhluk Tuhan yang katanya paling sempurna, yang bernama manusia. Tampaknya manusia harus semakin waspada dan yakin dengan adanya siklus waktu atau Cakra Manggilingan agar manusia selalu ingat apakah sebenarnya fungsi manusia itu. Berbagai peristiwa yang kurang masuk diakal manusia pun telah banyak bermunculan, seperti Badai Busa di Uruguay atau Paraguay, saya agak lupa, hehe, maklum..
Berbagai aksi peduli lingkungan pun telah diadakan di seluruh negara di dunia, dan ketika panitia peduli lingkungan sibuk berorasi di depan ribuan massa, separo lebih hutan di dunia telah hilang dan beribu-ribu spesies hewan dan tumbuhan terancam punah, bukan kepunahan biasa, akan tetapi kepunahan tingkat tinggi, yaitu kepunahan masal...
Oleh karena itu, mungkin sebagian dari kita yang dikaruniai oleh Tuhan berupa anak dan cucu, nampaknya mulai sekarang harus mengambil foto dan gambar-gambar dari masing-masing spesies makhluk hidup di dunia agar mereka nanti mengetahui bahwa dahulu pernah terdapat makhluk bernama Monyet dan tumbuhan bernama Bunga Bangkai di bumi ini, hehe
Situasi yang amat berbeda ketika saya menghabiskan masa anak-anak di balik pohon-pohon besar yang dengan lebatnya daun dari pohon tersebut, membuat sinar matahari pun merasa kesulitan menembus lantai bumi. Bila dilihat sekilas, maka akan terlihat seperti Wonderland, karena depan rumahku adalah sebuah deretan pegunungan hijau yang terdapat sebuah air terjun tersembunyi di balik pohon-pohon dan semak-semak yang penuh dengan nyamuk. Di belakang rumahku mengalir sebuah sungai yang menjadi perbatasan antara Bantul dan Kulon Progo. Saya masih ingat ketika setiap sore, saya dan anak-anak lain bermain di atas jembatan bambu yang membentang di atas Kali Progo tersebut. Kenangan tersebut muncul ketika setiap saya memandang ke arah barat, yang dahulu adalah Kali yang membentang luas, kini telah berubah menjadi gundukan-gundukan dan lubang-lubang besar bekas galian pasir yang ditinggalkan oleh para penambang...
Kini marilah kita meninggalkan kebiasaan buruk dengan merusak dan mengeksploitasi alam yang sejatinya adalah sahabat kita, kita tak membutuhkan aksi-aksi dan orasi-orasi yang mengajak menanam pohon atau segala tetek bengek, yang kita perlukan adalah pengertian dan tindakan yang nyata. Pengertian kepada alam bahwa kita sebenarnya bisa membantu alam ini untuk meringankan beban yang semakin dipadati oleh manusia yang tak berguna, pengertian kepada sesama makhluk hidup yang sebenarnya adalah sebuah rantai, yang apabila salah satu menghilang, yang lainnya tentu saja akan menghilang juga...
Akhirnya jika bukan kita, siapa lagi yang meringankan beban Atlas, dewa dalam mitologi Yunani yang memanggul bumi di pundaknya, ataupun Sang Hyang Antaboga, dewa dalam pewayangan yang berwujud seekor naga yang menyangga bumi di ujung ekornya, dan itulah sekilas ilmu yang kudapat ketika semasa anak-anak dahulu saya diajak menonton pertunjukan wayang kulit oleh Bapakku di lapangan dekat rumah....