Bagi teman-teman yang merasa bosan dengan film konflik antara dua Negara yang menunjukkan kekerasan, saya rekomendasikan agar teman-teman nonton film Don’t Mess with the Zohan. Film yang dirilis pada 2008 lalu ini mengangkat tema konflik Palestina-Israel, tapi tidak akan membuat anda menjadi tegang dan miris, tapi akan membuat anda senyum-senyum bahkan tertawa. Akan tetapi sebaiknya anak-anak tidak usah diajak untuk menyaksikan film ini, karena ada beberapa scene yang tidak layak ditonton anak-anak.
Banyak adegan-adegan yang lucu, semisal Zohan (diperankan oleh Adam Sandler) yang seorang Israel dan musuhnya, Phantom yang merupakan orang Palestina, memutuskan menyelesaikan perselisihan mereka dengan bermain pingpong. Yang aneh adalah bolanya adalah bom dan dilakukan di tengah laut. Dan Zohan hanya memakai celana dalam.
Zohan adalah tokoh utama kisah ini. Dia seorang prajurit yang sangat tangguh, bahkan bisa dibilang mempunyai kekuatan super. Dia mengidolakan seorang pria bernama Paul Mitchell, seorang penata rambut asal Amerika. Dan dia mempunyai cita-cita untuk pergi ke Amerika dan menjadi seorang penata rambut. Ketika ia mengutarakan kepada orangtuanya bahwa ia ingin berhenti menjadi prajurit dan memilih pergi ke Amerika untuk menjadi penata rambut, mereka malah tertawa terbahak-bahak dan mengejek putra mereka sebagai “fagala” alias banci.
Ketika di Amerika, Zohan bertemu dengan seorang gadis Palestina, yang bernama Dalia(Emmanuelle Chriqui), yang menjadi bos-nya di salon tempatnya bekerja. Dan Zohan jatuh cinta pada gadis ini, yang ternyata merupakan adik dari Phantom, musuh besarnya.
Film ini sangat menarik karena logat arab sangat terasa saat mereka mengucapkan kata-kata dalam bahasa inggris. Percakapan-percakapannya pun sangat menggelitik. Seperti saat Zohan menunjukkan ‘anu’ nya pada teman kerjanya. Dia mengatakan bahwa miliknya adalah yang terbesar. Dan dia bangga akan hal itu. Juga ketika ‘anu’nya tidak bisa ‘bangun’, ia menyuruh dokter untuk melihat lebih teliti dan berkata “inside the bush.”
Pada akhir kisah ini, Zohan dan Phantom akhirnya bekerja sama saat seorang pengusaha kaya berusaha mengadu domba komunitas Palestina dan Israel di Amerika. Dan Zohan menikah dengan gadis Palestina yang dulu disukainya.
Walaupun film ini mungkin berbeda dengan budaya arab pada kenyataanya, tapi pada intinya film ini ingin menujukkan bahwa bangsa Palstina dan Israel bisa berjalan berdampingan tanpa bermusuhan. Selamat menyaksikan!