Yang terbayang di benak kita apabila ada yang menanyakan tentang Dracula pasti akan seperti ini: "Sosok pria yang sudah mati, memakai tuksedo hitam, bertaring, hidup dengan menghirup darah segar dari manusia yang masih hidup. Tak bisa dibunuh kecuali dengan menancapkan pasak kayu di jantungnya, dan kita bisa menangkal Dracula dengan bawang putih dan salib".
Kira-kira seperti itulah gambaran tentang makhluk yang bernama Dracula di pikiran kita, atau setidaknya di pikiran seorang novelis bernama Bram Stoker, yang menulis novel berjudul "Dracula", beberapa tahun lalu. Diluar dugaan, ternyata hal itu dapat mempengaruhi pikiran seluruh manusia di dunia. Bahkan anak-anak pun tahu tentang sosokDracula. Disamping karena peran media yang banyak menggambarkan sosok Dracula menjadi seperti itu, perdebatan mengenai siapa Dracula sebenarnya adalah karena kebanyakan dari kita tidak mengetahui sejarah tentang Dracula. Sejarah Dracula berawal dari seorang pria bernama Mircea Tua (Vlad I, kakek Dracula), yang kemudian mempunyai anak yang bernama Vlad II. Saat itu, Vlad II bergabung dengan organisasi yang disebut Orde Naga. Karena Vlad II mempunyai ketrampilan berperang di atas rata-rata, ia menjadi salah satu petinggi di organisasi tersebut. Ia selalu mengenakan kalung berbentuk naga yang menjadi lambang organisasi tersebut. Kemudian is dijuluki Vlad Dracul (Rumania: Dracul berarti Naga). Tak berapa lama, ia mempunyai anak bernama Vlad Tepes (Vlad III, kemudian terkenal dengan nama Dracula). Dracula lahir di sebuah kastil di Transylvania. Ia dikenal dengan nama Dracula karena ayahnya mendapat julukan Dracul, dan kemudian ditambah akhiran -ulea (Rumania: -ulea berarti anak dari), jadi ia mendapat nama Draculea dari ayahnya. Nama itu diperhalus pelafalannya hingga menjadi Dracula, sampai sekarang (baca: Hypatea Cneajna dalam bukunya yang berjudul Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib). Selama hidupnya, ia berkuasa di wilayah Wallachia, yang berada di Negara Rumania, dan ia adalah seorang Pembunuh berdarah dingin yang telah membunuh ratusan ribu nyawa tanpa pandang bulu baik itu Pria, Wanita, bahkan Anak-anak, demi mencapai tujuannya. Yang menarik adalah, Dracula mempunyai metode yang belum pernah tercatat sejarah dalam usaha pembunuhannya. Dan ia suka membunuh korbannya secara massal. Cara yang paling ia sukai adalah dengan cara "Penyulaan" (Impalement), cara yang sangat mengerikan, yaitu memasukkan batang kayu sebesar lengan orang dewasa kemudian dimasukkan ke dalam tubuh melalui lubang dubur atau kemaluan (bagi wanita), kemudian kayu tersebut dibuat tegak lurus sehingga tubuh korban akan perlahan-lahan turun karena berat bandannya. Ia mempunyai adik bernama Randu yang mengabdi pada Kerajaan Turki Ottoman. Berbeda dengan Dracula, Randu adalah orang yang baik, bahkan Sultan Turki saat itu, Sultan Muhammad II (Sultan Mehmed II), memberi kewenangan untuk memburu Dracula yang notabene adalah kakaknya. Dracula menemui ajal ketika ia dan pasukannya bertempur melawan pasukan Turki di bawah komando Sultan Mehmed sendiri. Ia terbunuh di dekat danau Snagov, danau yang di tengah-tengahnya terdapat pulau dan gereja (diduga tempat dikuburkannya mayat Dracula).
Mungkin segala sesuatu Dracula ini dikaburkan agar kekejaman Dracula tidak diketahui oleh masarakat. dan itu telah berhasil dilakukan dengan adanya novel "Dracula" yang dikarang Bram Stoker. Masyarakat (umat Islam pada khususnya), tidak mengetahui siapa Sultan Mehmed II. Padahal ia sangat terkenal di Barat. Oleh karena itu masyarakat harus mempelajari sejarah-sejarah dunia yang apabila dikaji secara mendalam ternyata sangat menarik.