Ditilik dari judulnya, pastilah ini ada hubungannya dengan Penerjemah atau Pengalih Bahasa.
Tetapi, mengapa menggunakan embel-embel legenda? Apakah Penerjemah mempunyai legenda?
Yah, itulah yang akan saya tulis, Legenda tentang Penerjemah, atau lebih tepatnya Legenda Asal Muasal Penerjemah Muncul di Dunia.
Beberapa waktu yang lalu, seorang dosen yang mengajar saya menceritakan sebuah kisah, yang kurang lebih seperti ini:

“Pada masa lampau, dikisahkan Tuhan menciptakan sekelompok manusia. Sekelompok manusia itu menempati sebuah lembah di kaki Gunung Sinai.
Setelah waktu terus berjalan, komunitas manusia tersebut semakin bertambah dengan angka kelahiran yang lebih tinggi daripada angka kematian.
Lambat laun, ada seseorang yang berpikir mengenai kehidupan setelah kematian. Kemudian, ia mempunyai ide untuk membangun sebuah menara.
Ia berpikir bahwa surga dan neraka bisa dilihat dari tempat yang sangat tinggi. Ia mengajak warganya untuk membangun menara.
Pertama-tama ia menemui kesulitan untuk membuat orang-orang ikut membantunya. Tetapi dengan usaha yang pantang menyerah, akhirnya ia mendapat kepercayaan dari warganya.
Dimulailah pembangunan menara tersebut. Setelah berlangsung beberapa lama, ia mengajak kelompok-kelompok lain yang berada di dekat wilayahnya untuk ikut membantu mendirikan menara itu.
Setelah menara itu telah mencapai ketinggian yang sangat tinggi, Tuhan mulai merasa khawatir, jikalau rahasianya mengenai kehidupan, kematian, surga dan neraka diketahui oleh makhluk ciptaan-Nya.
Akhirnya Tuhan mempunyai sebuah rencana yang akan digunakan-Nya untuk mengacaukan pembangunan menara tersebut (yang kemudian dikenal dengan Menara Babel).
Pada pagi hari ketika orang-orang gabungan dari beberapa kelompok tersebut ingin meneruskan pembangunan menara tersebut, tiba-tiba mereka tidak bisa berkomunikasi satu sama lain.
Rupanya Tuhan telah mengacaukan bahasa mereka sehingga mereka tidak bisa berkomunikasi satu sama lain. Dan seketika orang-orang menjadi bingung, karena mereka tak bisa berkomunikasi, keadaan menjadi terbengkalai, dan menjadi tak terurus.
Ketika niat mereka untuk menyelesaikan menara tersebut semakin memudar, munculah di tengah-tengah mereka seseorang yang dapat mengerti bahasa mereka dan dapat berkomunikasi dengan mereka.
Dan mulai saat itulah orang yang disebut Penerjemah muncul pertama kali di dunia”.

Kira-kira seperti itulah Legenda Translator.
Di kisah ini tidak diceritakan mengenai bagaimana kelanjutan dari pembangunan menara tersebut karena sebenarnya kisah ini adalah untuk menunjukkan kemunculan atau menunjukkan pertamakali terjadi penerjemahan, jadi apabila ada diantara pembaca merasa penasaran mengenai akhir dari menara itu, silahkan browsing sendiri ^^.
Sebenarnya ada dua versi mengenai asal-usul Translator ini, yaitu Versi Legenda dan Versi Sejarah, akan tetapi saya lupa dengan kisah yang berdasarkan Sejarah.
Jadi kalau kapan-kapan saya ingat, akan saya tambahkan.
Terima kasih.

Tabut (Kotak Suci) Musa, benda yang paling misterius yang pernah diketahui manusia. Konon melalui benda itulah Tuhan menyampaikan wahyu-Nya langsung kepada Nabi Musa.

Dalam Kitab Keluaran:
Tuhan berkata pada Musa: “Naiklah kau ke puncak gunung itu dan tunggulah di sana, akan Aku berikan kepadamu dua keping batu bertulisyang berisikan tentang syariat dan wasiat-Ku untuk kau ajarkan kepada Ban Israel.

Benda yang tidak diketahui bentuknya oleh manusia modern. Dalam kitab yang sama dijelaskan secara rinci mengenai bentuk Kotak Suci.

“Tabut ini terbuat dari kayu pohon akasia yang panjangnya 2 ½ lengan (+45 inchi), lebarnya 1 ½ lengan (+27 inchi), dan tingginya 1 ½ lengan (+27 inchi) juga. Kayu ini dilapisi emas murni baik di luar maupun di dalamnya, dan di sekelilingnya dirangkai dengan bunga-bunga yang terbuat dari emas, dihiasi dengan empat lingkaran emas yang digantungkan di keempat tiangnya, dua di salah satu sisinya dan dua lagi pada sisi yang sama.”


Pada tutupnya terdapat dua ekor burung yang tidak pernah dilihat oleh seorang manusia pun. Hal ini berdasarkan pada perkataan Musa bahwa ia pernah melihat kedua jenis burung tersebut di dekat singgasana Tuhan. (James Hosmer, The Jews, hal 16).


Di dalam Perjanjian Lama juga disebutkan mengenai bentuk dari Tabut ini.
“Panjangnya 1 lengan (18 inchi), dengan lebar yang sama, sedang tingginya 2 lengan (36 inchi). Ia terbuat dari kayu pohon akasia yang dilapisi dengan emas di bagian atas dan diletakkan di muka tirai yang berada di depan Tabut tersebut. Harun selalu menyalakan wewangian itu di depan Tuhannya. Harun, di masanya, juga membuat korban tahunan sebagai penebus kesalahan dan dosa yang dilakukan”.

Kaum Bani Israel percaya bahwa mereka akan mencapai kejayaan apabila bisa mengembalikan Tabut Suci ini ke tempatnya semula. Dan tempat yang dimaksud tersebut adalah Kuil Sulaiman, atau Solomon Temple. Dan mereka (Bani Israel, red) meyakini bahwa Kuil Sulaiman tersebut berada di kompleks Masjid Al-Aqsha, di Jerusalem. Akan tetapi di manakah Tabut tersebut?
Pada sebuah acara televisi, pernah dikatakan Tabut tersebut berada di pedalaman Ethiopia, di dalam sebuah bangunan semacam kuil yang dijaga oleh beberapa pendeta. Dan penjaga tersebut tidak mengijinkan kru acara tersebut untuk masuk dan melihat benda yang mereka yakini sebagai Tabut Suci tersebut.
Misteri, beberapa sudah dapat dipecahkan manusia, dan tidak sedikit manusia yang sama tidak mengerti mengenai rahasia besar ini. Masalahnya, apakah umur manusia sanggup memecahkan misteri itu?