Nusantara, kata yang begitu bermakna. Kata yang pertama kali muncul dalam sebuah sumpah mengerikan yang diucapkan oleh seorang Patih, Mahapatih Gajah Mada. Sumpah yang mampu menggetarkan dinding Bale Manguntur, tempat dimana sang patih mengucapkan sumpah tersebut dengan lantang dan sepenuh hatinya:

Lamun huwus kalah NUSANTARA, Isun amukti palapa,
Lamun kalahing Gurun, ring Seran, ring Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, ring Dompo, ring Bali, ring Sunda, ring Palembang, ring Tumasik, samana Isun amukti palapa


Tak akan bersenang-senang sebelum menyatukan seluruh Nusantara. Itulah sumpah yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada. Beberapa menertawakan sumpahnya itu, yang bagi mereka hanyalah sebuah ‘omong besar’.
Dengan susah payah, akhirnya sumpahnya tersebut berhasil ia laksanakan. Wilayah Indonesia secara keseluruhan, ditambah Malaysia, Singapura, sebagian Thailand, pulau-pulau terluar Filipina sampai Papua, berhasil ia satukan di bawah Panji-Panji Majapahit.
Meskipun sangat luas, duet pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada mampu menjaga keamanan wilayahnya. Negara aman dan sentosa, tak ada perselisihan. Nusantara kala itu merupakan wilayah yang sangat makmur.

Nusantara, kini tak seluas dulu. Tak sesubur seperti dulu. Air melimpah, namun air bersih sangat sulit dicari. Pohon-pohon semakin berkurang, diganti dengan pohon-pohon besi besar yang tak mampu menghasilkan oksigen. Manusia-manusia yang bermunculan, semakin menggeser makhluk hidup lain yang sudah menghuni Nusantara terlebih dulu.
Jalanan berlapiskan aspal, membuat air kesulitan memenuhi siklusnya sebagai air yang membantu seluruh makhluk hidup. Hewan-hewan berkaki bundar berlari dengan kecepatan tinggi di atas aspal. Mengeluarkan suara dan asap yang mencemari bumi Nusantara. Burung-burung besi raksasa terbang dengan angkuhnya, menjadi raja di langit, menggantikan Kalangkyang, yang terlebih dahulu menguasai langit biru di Nusantara.
Sebagai penduduk Nusantara, sudah selayaknya kita merawat warisan dari Prabu Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada dalam merawat, mengelola, dan menjaga kelangsungan, kelestarian, dan kesejahteraan seluruh makhluk di Nusantara. Jika dahulu Sriwijaya dan Majapahit mampu menjadikan Nusantara ini sejahtera, kita, seharusnya mampu melebihi apa yang telah nenek moyang kita lakukan. Kita harus senantiasa merawat NUSANTARA ini!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar